Artikel kimia organik sintesis
Sabtu, 28 April 2018
Rabu, 25 April 2018
Process Chemistry and Combinatorial Chemistry
Reaksi kimia adalah suatu proses alam
yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Senyawa
ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi
kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan
kimiawi, dan akan
menghasilkan satu atau lebih produk yang
biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi
kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam
pembentukan dan pemutusan ikatan kimia,
walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan
pada transformasi
partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.
KIMIA KOMBINATORIAL
Kimia kombinatorial merupakan suatu
pendekatan dalam ilmu kimia yang melibatkan sintesis berbagai jenis molekul yang
berjumlah banyak tetapi erat terkait satu sama lain. Proses ini dibantu oleh
simulasi dengan komputer dan peralatan robotic. Kimia kombinatorial
melibatkan metode sintesis kimia yang memungkinkan untuk mempreparasi senyawa dalam jumlah yang
besar (puluhan hingga ribuan atau bahkan jutaan) dalam suatu proses
tunggal. Perpustakaan
senyawa tersebut
dapat dibuat sebagai campuran, serangkaian senyawa tunggal atau struktur
senyawa kimia yang dihasilkan dari program komputer.
Kimia kombinatorial dapat pula digunakan untuk mensintesis molekul kecil
dan peptida.
Strategi yang digunakan untuk
mengidentifikasi komponen yang berguna dalam perpustakaan senyawa tersebut juga
merupakan bagian dari kimia kombinatorial. Metode yang digunakan dalam kimia
kombinatorial dapat pula diaplikasikan di luar bidang ilmu kimia.
Sintesis molekul secara kombinatorial dapat
secara cepat menghasilkan molekul dalam jumlah yang besar. Misalnya, suatu
molekul dengan tiga titik perbedaan (R1, R2, dan R3) dapat membentuk struktur NR1
x NR2 x NR3 yang mungkin, dimana NR1.NR2, dan NR3 adalah
jumlah substituen berbeda yang dipergunakan. Prinsip dasar dari kimia
kombinatorial adalah untuk menyiapkan perpustakaan
senyawa dalam
jumlah besar dan kemudian mengidentifikasi komponen dari perpustakaan tersebut.
Proses
Tradisional dan Proses Kimia Kombinatorial
Yang
membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara
kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan)
direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia
yang berbeda-beda. Perbandingan antara proses sintesis kimia secara tradisional
dan kombinatorial dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Proses Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
Agar
dapat berlangsung, sintesis fase padat memerlukan beberapa komponen, yaitu:
1. Bahan polimer yang
inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
2. Pengait substrat
(zat-zat yang direaksikan)
3. Strategi
perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara
selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Sintesis
kimia secara kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang
dinamakan sebagai sintesis “campur dan pisahkan”. Proses inidilakukan
dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa
porsi. Setelah itu, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam
masing-masingpereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah
reaksi pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk membersihkan
sisa-sisa pereaksi sisa berlebih.Kemudian, porsi-porsi tersebut
dicampurkan secara merata. Setelah proses pencampuran, hasil
reaksinya kemudian boleh jadi dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah
porsi. Reaksi dalam sintesis ini menghasilkan jumlah yang lengkap dari
senyawasenyawa dimer (senyawa yang strukturnya merupakangabungan dari dua
buah komponen penyusun) yang mungkin terbentuk.
Jika
dimisalkan terdapat X buah komponen (senyawa) yang direaksikan maka jumlah
dimer yang terbentuk Jika proses diulangi sebanyak n kali dengan mereaksikan
hasil reaksi sebelumnya dengan komponen satuannya (yangberjumlah X), hasil
reaksi yang terbentuk meningkat secara eksponensial, yaitu
X n
Hal ini
menunjukkan bahwa hanya dengan beberapa langkah reaksi, dapatterbentuk
banyak ragam molekul yang susunannya berbeda tetapi mirip.
Proses
Sintesis Kombinatorial dengan Larutan
Selain
sintesis fase padat, ada pula sintesis kombinatorial yang dilakukan pada larutan. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pada sintesis fase padat. Proses
sintesis secara tradisional melibatkan reaksi secara bertahap. Hasil reaksi
dikarakterisasi dan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian melalui proses screening
(pemisahan). Setelah pemisahan, tahap ini dapat dilakukan lagi secara berulang
untuk membangun senyawa analog (senyawa yang berbeda
jenis tetapi serupa) lainnya.
Sementara itu pada sintesis
secara kombinatorial yang berlangsung secara parallel substrat bereaksi dengan
sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini
kemudian melalui proses screening, pemisahan molekul molekulnya, umumnya tanpa
melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan tetapi secara lebih
minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih
besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional.
Aplikasi dan Perkembangan Kimia Kombinatorial
Manfaat terbesar dari kimia kombinatorial adalah
penemuan bahan-bahan baru, khususnya di bidang farmasi. Proses pembuatan
bahan obat-obatan dapat melibatkan proses pemisahan maya (virtual screening), yaitu
menggunakan simulasi dengan bantuan komputer, juga pemisahan secara nyata
(real) yang dilakukan secara eksperimen. Penggunaan pemisahan secara maya memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan eksperimen secara langsung, antara
lain:
1.
Biaya
yang lebih rendah, karena tidak perlu membeli senyawa uji.
2.
Dimungkinkan
untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan pengujian
secara eksperimen langsung
Meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya, tetap dibutuhkan
eksperimen secara nyata agar suatu senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata.
Pengujian secara maya menggunakan simulasi computer tetap tidak dapat menggantikan
proses pengujian dengan eksperimen secara sepenuhnya.
Pertanyaan:
1. Apakah kelebihan dari sintesis pada larutan
secara kombinatorial?
2. Apakah kelebihan dari penggunaan pengujian
secara maya?dan apakah jika sudah dilakukan pengujian secara maya tidak
dilakukan lagi eksperimen nyata?
Senin, 23 April 2018
Pericyclic Reactions : The Diels-Alder Reaction
Reaksi Diels-Alder adalah reaksi kimia organik antara diena terkonjugasi
dengan alkena tersubstitusi, umumnya dinamakan sebagai dienofil,
membentuk sikloheksena tersubstitusi. Reaksi
ini dapat berjalan bahkan jika beberapa atom dari cincin yang terbentuk
bukanlah karbon. Beberapa reaksi Diels-Alder adalah reversibel; reaksi
dekomposisi dari sistem siklik dinamakan reaksi Retro-Diels-Alder. Reaksi
retro ini umumnya terlihat pada saat analisis produk reaksi Diels-Alder
menggunakan spektrometri massa.
Reaksi
Diels-Alder adalah proses perisiklik, yang terjadi pada satu langkah dengan
pendistribusian kembali elektron ikatan secara melingkar (siklik). Dua ikatan
reaktan yang sederhana bersatu melalui keadaan transisi siklik dan dua ikatan
karbon baru terbentuk pada saat yang sama. Pada keadaan transisi Diels-Alder,
dua karbon alkena dan karbon 1,4 pada diena terhibridisasi ulang dari sp2
menjadi sp3 untuk membentuk dua ikatan tungggal baru, sehingga karbon 2,3
pada diena terhibridisasi sp2 membentuk ikatan rangkap baru pada produk
sikloheksena.
Dalam reaksi Diels –
Alder, diena adalah gugus yang kaya elektron, sedang dienofil (diene – lover)
adalah gugus yang miskin elektron.
Reaksi Diels-Alder sangat berguna untuk
kimia organik sintetis, tidak hanya karena reaksi pembentukan cincin berguna
secara umum tetapi juga karena dalam banyak kasus dua stereocenters baru
terbentuk, dan reaksi secara inheren stereospesifik. Dienophile cis akan
menghasilkan cincin dengan substitusi cis, sementara trans dienofile akan
menghasilkan cincin dengan substitusi trans:
Reaksi
Diels-Alder mengubah senyawa rantai terbuka menjadi senyawa siklik, sehingga
penggunaan rumus garisakansangat memudahkan untuk menyatakan persenyawaan
rantai-rantai karbon dalam reaksi. Rumus garis analog dengan rumus segi banyak
yang menyatakan cincin. Konformasi molekul untuk diena konjugasi digunakan
istilah s-cis dan s-trans. Awalan s- menunjukkan geometri di sekitar
ikatan tunggal (single) pusatlah yang menentukan konfomasi molekul. Untuk
senyawa rantai terbuka, rumus-rumus ini tidaklah menyatakan isomer yang
sebenarnya melainkan hanya konformer. Hal ini karena hanya rotasi ikatan sigma
saja yang diperlukan untuk mengubah satu menjadi yang lain.
Agar reaksi Diels-Alder terjadi, molekul
diena harus mengadopsi apa yang disebut konformasi s-cis:
Konformasi s-cis bereaksi
dengan maleat anhidrat dengan laju sekitar seribu kali lebih cepat dari
konformasi s-trans. Untuk beberapa reaksi, adanya konformasi s-cis
dan s-trans pada diena bahkan dinyatakan dalam berlangsung atau tidak
berlangsungnya suatu reaksi seperti pada reaksi berikut.
Adanya
substituent pada diena konjugasi mempengaruhi reaktivitas diena dalam reaksi
Diles-Alder. Efek sterik dari cabang mempengaruhi kestabilan atau bahkan
membuat tidak stabil bentuk s-cis dari diena, sehingga keadaan transisinya
mempunyai energi tinggi dan laju reaksinya menjadi lambat.
Berbeda dengan diena
yang harus berada pada konfomasi s-cis, konformasi dienofil dalam
reaksi Diels-Alder dapat berada pada posisi s-cis dan s-trans,
sehingga produk reaksi juga berada pada konformasi cis dan trans.
Pertanyaan:
1. Bagaimana reaksi Diels Alder dapat berjalan dengan cepat?
2. Mengapa pada reaksi Diels Alder hanya berlaku jika diena berada pada konformasi s-cis, bukan s-trans?
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_Diels-Alder
https://chem.libretexts.org/Textbook_Maps/Organic_Chemistry_Textbook_Maps/Map%3A_Organic_Chemistry_with_a_Biological_Emphasis_(Soderberg)/15%3A_Electrophilic_reactions/15.10%3A_The_Diels-Alder_reaction_and_other_pericyclic_reactions
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_Diels-Alder
https://chem.libretexts.org/Textbook_Maps/Organic_Chemistry_Textbook_Maps/Map%3A_Organic_Chemistry_with_a_Biological_Emphasis_(Soderberg)/15%3A_Electrophilic_reactions/15.10%3A_The_Diels-Alder_reaction_and_other_pericyclic_reactions
Rabu, 18 April 2018
STEREOCONTROL
AND RING FORMATION
Reaksi molekul asiklik dapat menghasilkan
stereoisomer, dan mengacu pada "pengendalian stereokimia" adalah reaksi untuk
menghasilkan satu stereoisomer dalam kesempurnaan sebagai produk utama dari
sebuah reaksi. Situasi khas di mana kontrol stereokimia penting termasuk. (1)
regioselectivity (makrovnikov versus anti-markovnikov. (2) retensi versus
inversi konfigurasi (3) selektivitas cis-trans (4) selektivitas anti-syn, dan
(5) efek chelation heteroatom.
1. Regioselektifitas
Regioisomer memiliki rumus empiris yang sama, tetapi gugus atau
atom diposisikan pada atom karbon yang berbeda, misalnya 3-methylexanal dan 4-methylhexanal
adalah regioisomer. Reaksi yang menghasilkan satu regioisomer sebagai produk
utama dapat regioselective atau regiospecific. Kita dapat mengambil contoh dari
salah satu transformasi mendasar, selain alkena. Reaksi 2-metil-2 butena dengan
HBr memberikan 2-bromo-2-methylbutane sebagai produk utama, penambahan
makrovnikov khas, sehingga reaksinya sangat regioselektif. Reaksi ini
berlangsung dengan pembentukan karbokation yang lebih stabil, dengan reacs
dengan ion nukleofilik bromida (sec 2.10. A) diinginkan, jalur mekanistik yang
berbeda harus diikuti. Reaksi alkena dengan HBr dan hasil peroksida oleh
mekanisme radikal, memberikan 1-bromo-2-methylbutane, yang anti-markovnikov
bromide (sec 2.10 A, 13,5 B).
Contoh
reaksi untuk senyawa siklik adalah reaksi HBr dengan
metilsiklopentena merupakan regioselektivitas yang tinggi untuk produk
Markonikov yang menghasilkan tersierbromida, 1-bromo-1-metilsiklopentana.
2.
Retensi vs Inversi Konfigurasi
Contoh sederhana
untuk menginversi pusat stereokimia adalah mengkonversi gugus fungsi menjadi
gugus fungsi lainnya. Proses ini biasanya melibatkan alkohol atau substrat
amina. Jika alkohol dikonversi menjadi turunan dengan ikatan C – O lemah serta
adanya kecenderungan yang besar untuk terjadinya penggantian ,maka tipe SN2
menjadi mungkin dengan inversi pusat stereogenik tersebut. Contoh sederhana
proses ini adalah konversi (S)-2-pentanol menjadi tosilat yang sesuai,
yang dapat diganti dengan nukleofilik seperti azida dan ada hasil, dengan
kontrol sempurna pusat stereogenik. Ini merupakan metode efektif untuk
menginversi pusat stereo dengan pengikatan gugus fungsi yang berbeda.
Contoh
pengontrolan konfigurasi pusat khiral adalah konversi alkohol sekunder khiral
menjadi klorida sekunder yang sesuai dengan tionil klorida
3.
Selektivitas cis-trans
Kontrol pada
geometri cis-trans telah ditunjukkan pada reduksi alkuna engan
hidrogenasi katalitik atau dengan logam alkali. Katalis Lindlar memungkinkan
terjadinya reduksi secara selektif terhadap alkuna menjadi cis-alkena. Keadaan
yang berlawanan, reaksi alkun dengan logam alkali akan menghasilkan trans-alkena.
Sekali lagi, pengertian utama terhadap perbedaan dua mekanisme reaksi tersebut
memungkinkan pengontrolan geometri cis-transproduk akhir.
Katalis
Lindlar memungkinkan terjadinya reduksi secara selektif terhadap alkuna menjadi
cis-alkena.
4.
Isomer-isomer cis-trans
(diastereoselektivitas)
Pada system siklis,
pengontrolan geometric cis-trans merupakan persoalan diastereoseletivitas.
Konformasi cicin, kemampuan kekonformasian pada keadaan transisi, dan
stabilitas produk akhir, merupakan hal yang penting untuk mengkontrol dan
memprediksi stereokimia. Contoh: Reduksi 4-t-butilsilkoheksanon
menunjukan kemantapan yang ditandai pelapisan hibrida melalui jalur a (perbandingan a
: b = 91 : 9), selama reaksi dengan LiAlH4yang menghasilkan trans-alkohol).
5.
Pengaruh Khelasi dan Gugus Tetangga
Pengaruh gugus
sederhana yang di pengaruhi pelepasan “oksigen” ke ikatan
rangkap dua alcohol telah dikemikakan oleh Henberst dan Sharless.
Ini merupakan pengaruh untuk reaksi asiklis.
Pengaruh
gugus seperti ini disebabkan oleh pengaruh khelasi subtituen heteroatom dengan
pereakai. Pengaruh gugus tetangga dapat menjadi jelas dan dapat digunakan
untuk mengarahkan steroekimia dari suatu reaksi.
Pembentukan Cincin Medium
Mekanisme
Pembentukan Cincin Medium
Step 1 : Terjadi reaksi
substitusi – OMe dalam suasana asam
Step 2 : LAH sebagai
reduktor akan mereduksi CN menjadi NH2
Step 3 : Gugus pelindung Bn
dihilangkan dengan menggunakan katalis Pd, Karbon untuk menyerap air dan
methanol mengubah suasan menjadi asam (mengasamkan).
Step 4 dan 5 : mengoksidasi
senyawa yang telah didapat dan menggunakan metanol sebagai pelarut.
Pertanyaan:
1. Kenapa pengikatan alkohol alilik pada logam penting pada epoksidasi asimetris Sharples?
2. Bagaimana keadaan reaksi 2-metil-2 butena dengan HBr memberikan 2-bromo-2-methylbutane sebagai produk utama, dengan penambahan makrovnikov?
2. Bagaimana keadaan reaksi 2-metil-2 butena dengan HBr memberikan 2-bromo-2-methylbutane sebagai produk utama, dengan penambahan makrovnikov?
DAFTAR PUSTAKA
Wyat,
P dan S. Warren. 2007. Organic Synthesis: Strategy and Control.England:
John Wiley & Sons, Ltd.
Wade, L. G. (2005). Organic
Chemistry. Upper Saddle
River, New Jersey: Prentice Hall. hlmn. 1056–1066. ISBN
0-13-236731-9.
Senin, 16 April 2018
Fungctional
Group Manipulation
1.
Protecting
Groups
Banyak
gugus fungsi akan mengganggu reaksi yang dilakukan di tempat lain dalam
molekul. Ini mempengaruhi (biasanya merugikan) hasil dan tingkat region-,
chemo- dan stereoselektivitas. Alkohol merupakan contoh gugus fungsi yang baik
(kelompok fungsional lain yang bisa menjadi masalah termasuk amina dan gugus
karbonil). Namun, hal ini dapat meminimalkan masalah dengan melindungi alkohol.
Strategi perlindungan ini menghilangkan proton asam pada alkohol, dan juga
mengurangi nukleofilisitas dan kebasaan dari atom oksigen oleh rintangan sterik
dan / atau efek induksi.
1.
Pemilihan gugus pelindung
:
1. Mudah dimasukan dan
dihilangkan.
2. Tahan terhadap reagen
yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi.
3. Stabil dan hanya
bereaksi dengan pereaksi khusus untuk mengenbalikan gugus fungsi aslinya.
4. Gugus pelindung
seharusnya tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus.
Apabila molekul mengandung beberapa gugus
fungsional yang mirip, mungkin perlu dilindungi dengan cara yang berbeda,
sehingga mereka dapat dihilangkan dengan kondisi yang berbeda-beda.
Contoh sintesis alcohol dari ketoester
Ester t-butil sanagat mudah dihidrolisis dalam
suasana asam. Ester merupakan gugus pelindung yang baik
untuk melindungi alkohol dari asam.
Suatu ester benzil (seperti ester benzil atau
amina) dapat diputus dengan hidrogenolisis.
Gugus methylthiomethyl
(MTM) dihapus dihapus oleh asam atau dapat dibelah dengan perak berair atau
garam merkuri (netral merkuri klorida) yang kebanyakan eter yang stabil sebagai
hasilnya.
Logam alkali (seperti Li)
dalam ammonia cair biasanya diterapkan untuk deproteksi benzil (Bn) eter.
Gugus MEM (Metoksi Etoksi Metil) dapat selektif dihilangkan
denagntrimetilsilil iodida dalam asetonitril
tanpa mempengaruhi metil eter atau gugus ester
Gugus Metoksi Metil (MOM)
adalah salah satu gugus yang baik untuk melindungi kelompok alcohol dan
fenol.
MOM eter dapat dibuat
dari alkohol atau fenol dengan MOMCl (Metoksi Metil Clorida) atau MOMOAc
(Metoksi Metil Asetat).
Pertanyaan
1.
Reaksi gugus pelindung
metil eter itu susah untuk dihilangkan kecuali untuk fenol, apakah penyebabnya?
1.
DAFTAR
PUSTAKA
KIMIA KARBONIL
1.
Adisi Organometalik
Senyawa organologam adalah
senyawa di mana atom-atom karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam.
Contoh, suatu aloksida seperti (C3H7O)4Ti
tidaklah dianggap sebagai suatu senyawa organologam karena gugus organiknya
terikat pada Ti melalui oksigen, sedangkan C6H5Ti(OC3H7)3 karena terdapat satu ikatan
langsung antara karbon C dari gugus fenil dengan logam Ti.HH Istilah organologam
biasanya didefenisikan agak longgar, dan senyawaan dari unsur-unsur seperti
Boron, fosfor, dan silikon semuanya mirip logam.Tetapi untuk senyawa yang mengandung ikatan antara atom logam dengan
oksigen, belerang, nitrogen, ataupun dengan suatu halogen tidak termasuk sebagai
senyawa organologam. Dari bentuk ikatan pada senyawa organologam, senyawa ini
dapat dikatakan sebagai jembatan antara kimia organik dan anorganik.
Lithium dan magnesium adalah
logam yang sangat elektropositif. Obligasi Li-C atau Mg-C dalam reagen organolithium
atau organomagnesium sangat terpolarisasi terhadap karbon. (Merah mewakili area
yang kaya elektron, biru mewakili area yang miskin elektron).
Organologam adalah nukleofil yang sangat
kuat, dan menyerang kelompok karbonil untuk memberikan alkohol, membentuk
ikatan C-C baru. Reaksi dari dua kelas ini reagen organologam dengan senyawa
karbonil, adalah salah satu cara paling penting untuk membuat ikatan
karbon-karbon. Contoh reaksi karbonil dengan
senyawa organometal yaitu reaksi sintesis asam halida dengan organocuprate dan
reaksi nitril dengan pereaksi grignard (diikuti dengan hidrolisis dari produk
imina yang dihasilkan).
2.
Alkilasi
Salah satu reaksi yang paling penting dari
enolat adalah alkilasi oleh adanya perlakuan dengan alkil halida. Reaksi ini
sangat berguna untuk tujuan sintesis karena memungkinkan pembentukan ikatan
karbon-karbon baru, yaitu menggabungkan dua senyawa yang lebih kecil menjadi
molekul yang lebih besar. Alkilasi terjadi bila anion enolat yang nukleofilik
bereaksi dengan alkil halida yang elektrofilik dan memaksa keluar ‘leaving
group’ melalui mekanisme SN2. Reaksi dapat terjadi pada atom oksigen enolat
atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
3.
Michael Reaction
Adisi 1,4 (atau penambahan konjugasi)
dari resonansi karbanion yang distabilkan. Adisi Michael dikendalikan secara termodinamika;
donor reaksi adalah metilena aktif seperti malonat dan nitroalkana, dan
akseptor adalah olefin aktif seperti senyawa karbonil tak jenuh α, β.
4.
Carbonyl condensation
reactions
Kondensasi aldol adalah
sebuah reaksi organik antara ion enolat dengan senyawa karbonil , membentuk
β-hidroksialdehida atau β-hidroksiketon dan diikuti dengan dehidrasi,
menghasilkan sebuah enon terkonjugasi. Kondensasi aldol sangatlah penting dalam
sintesis organik karena menghasilkan ikatan karbon-karbon dengan baik .
Langkah-langkah untuk 'membalikkan' reaksi aldol (dari produk aldol terakhir menuju identifikasi senyawa awal).
a.
Dari pemutusan ikatan rangkap enone dan bentuk dua
ikatan tunggal. Tempatkan dan OH pada ikatan terjauh dari karbonil dan H pada
ikatan yang paling dekat dengan karbonil.
b. Dari produk aldol, putus ikatan C-C antara karbon alfa dan karbon yang menempel pada OH. Kemudian ubah OH menjadi karbonil dan tambahkan hidrogen ke karbon lain.
5.
Asimetric
synthesis via enolats
Dibenzalaseton asimetris adalah dibenzalaseton yang
memiliki jumlah, posisi dan atau atau jenis substituen yang berbeda pada
cincin sebelah kiri dan sebelah kanan. Senyawa ini dapat
direkayasa dengan cara dobel kondensasi aldol dari aseton dan dua
macam benzaldehida atau turunan benzaldehida yang berlainan. Salah
satu senyawa dibenzalaseton asimetris yang telah disintesis adalah
benzalveratralaseton yang disintesis dengan bahan dasar
aseton, benzaldehida dan veratraldehida.
6.
Ring-forming
reactions
Pada reaksi pembentukan cincin karbonil dapat
direaksikan dengan gugus siklik ataupun benzena, berikut ini adalah contohnya:
Reaksi
benzena dengan mensubstitusi atom H oleh gugus asil
·
Gugus asil adalah gugus yang diturunkan dari
asam benzoat (—COOH) dengan menghilangkan gugus hidroksil-nya (—OH) dan diberi
nama akhiran –oil
·
Menggunakan katalis AlCl3
·
Hasil akhir (produk) berupa
benzena dengan gugus keton yang berikatan dengan gugus metil.
Pertanyaan:
1. Mengapa pada pereaksi Grignard lebih sering digunakan logam Mg?
2. Pada reaksi kondensasi aldol melibatkan reaksi Claisen schmidt, apakah reaksi tersebut?
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Process Chemistry and Combinatorial Chemistry Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia ...
-
Pericyclic Reactions : The Diels-Alder Reaction Reaksi Diels-Alder adalah reaksi kimia organik antara diena terkonjugasi dengan ...
-
KONTROL KINETKA DAN KONTROL TERMODINAMIK Pada suatu reaksi kimia memiliki kemampuan untuk menghasilkan lebih dari satu produk rekasi. Jum...
Stereochemical Considering in Planning Synthesis Di laboratorium kimia organik tentu saja ahli kimia organik sintetik sangat intens mela...