Stereochemical
Considering in Planning Synthesis
Di
laboratorium kimia organik tentu saja ahli kimia organik sintetik sangat intens
melakukan penelitian semisintetik. Demikian juga halnya ahli kimia industri
telah banyak menghasilkan produk sintetik seperti : bahan-bahan farmasi,
berbagai surfaktan, pupuk kimia, polimer, zat warna, pewangi dan masih banyak
yang lainnya. Berbagai cara telah dilakukan oleh para ahli agar sintesis
senyawa organik semakin maksimal dan semakin banyak jenis senyawa organik
melalui proses sintetik. Dewasa ini telah berkembang suatu metode sintesis
organik melalui pendekatan pemutusan (diskoneksi) atau pendekatan sinton atau
retrosintesis. Retrosintesis adalah proses pembelahan molekul target sintesis
menuju ke material start yang tersedia melalui serangkaian pemutusan ikatan (diskoneksi)
dan perubahan gugus fungsi atau interkonversi gugus fungsional (IGF).
Retrosintesis
merupakan teknik pemecahan masalah untuk mengubah struktur dari molekul target
sintesis menjadi bahan-bahan yang lebih sederhana melalui jalur yang berakhir
pada suatu material start yang sesuai dan mudah didapatkan untuk keperluan
sintesis.
Analisis
retrosintetik (retrosintesis) adalah teknik untuk merencanakan sintesis,
terutama molekul organik kompleks, di mana molekul target kompleks (TM)
direduksi menjadi urutan struktur yang semakin sederhana di sepanjang jalur
yang pada akhirnya mengarah pada identifikasi yang sederhana atau secara
komersial. tersedia bahan awal (Starting Material) dari mana sintesis kimia
kemudian dapat dikembangkan.
Analisis
retrosintetik didasarkan pada reaksi yang diketahui (misalnya reaksi Wittig,
oksidasi, reduksi, dll). Rencana sintetis yang dihasilkan dari analisis
retrosintetik akan menjadi peta jalan untuk sintesis molekul target.
Sintesis adalah proses konstruksi yang melibatkan mengubah molekul sederhana
atau tersedia secara komersial menjadi molekul kompleks menggunakan reagen
spesifik yang terkait dengan reaksi yang dikenal dalam skema retrosintetik.
Diskoneksi
Selama analisis
retrosintetik, molekul target secara sistematis dipecah oleh kombinasi
pemutusan dan interkonversi kelompok fungsional (FGI). Pemutusan istilah
berkaitan dengan pemutusan ikatan karbon-karbon suatu molekul untuk
menghasilkan fragmen yang lebih pendek atau lebih sederhana. Pemutusan yang
baik harus mencapai penyederhanaan terbesar dari molekul target.
Fungsional
kelompok interkonversi (IGF)
menggambarkan suatu
proses mengonversi satu grup fungsional ke grup lain: mis. alkohol untuk
aldehida, alkuna ke alkena dll.
Pemutusan ikatan
berdasarkan polaritas bawaan ini dapat menyebabkan dua pasang fragmen ideal
(imajiner) yang disebut sintons dari mana kelompok fungsional dapat dihasilkan
Synthon adalah
fragmen atau spesies ideal (misalnya CH3 + atau CH3 -) yang dihasilkan dari
pemutusan ikatan selama analisis retrosintetik.
Sifat-Sifat
Reaktan Dalam Reaksi Kimia
Pembentukan produk
kiral dari reaktan akiral, contohnya: adisi hidrogen bromida pada 1-Butena
menghasilkan 2-bromobutana (sesuai aturan Markovnikov):
Produknya memiliki 1
pusat stereogenik, ditandai dengan bintang, tetapi kedua enantiomer ini
berbentuk dalam jumlah yang tepat sama. Produknya ialah campuran resmik karena
ion bromida dapat bergabung dengannya dari atas atau bawah dengan peluang yang
tepat sama, yakni:
Dari reaksi ini
diketahui bahwa bila reaksi antara dua reagen akiral menghasilkan produk kiral,
hasilnya selalu campuran rasemik (50 : 50) enantiomer. Andaikan kita ingin
memperoleh setiap enantiomer murni dan bebas dari enantiomer lain. Proses
pemisahan campuran rasemik menjadi enantiomernya dinamakan resolusi.
Karena enantiomer memiliki sifat akiral yang identik, bagaimana kita
memisahkan campuran rasemik ke dalam komponen-komponennya?
Jawabnya ialah
mengonversinya menjadi diastereomer, pisahkan diastereomer dan kemudian merekonversi
diastereomer yang sekarang telah terpisah menjadi enantiomernya kembali.Untuk
memisahkan dua enantiomer pertama-tama kita reaksikan dengan reagen kiral.
Produknya akan berupa sepasang diastereomer. Diastereomer ini telah kita
ketahui berbeda dalam semua jenis sifatnya dan dapat dipisahkan melalui metode biasa.
Prinsip ini diilustrasikan dalam persamaan berikut:
Sesudah
diastereomer-diasrereomer ini dipisahkan, kemudian kita melaksanakan reaksi
yang meregenerasi reagen kiral itu dan memisahkan enantiomernya.
Pertanyaan
1. Bagaimana
bisa dua molekul yang strukturnya serupa sebagai enantiomer memiliki aktivitas
biologis yang begitu berbeda?
2. Apa saja pendekatan yang digunakan untuk memperoleh material murni
secara enansiomer menggunakan sintesis?
DAFTAR
PUSTAKA
Carey,
F.A and Sundberg, R.J. 2008. Advanced Organic chemistry . Charlottesville
: University Of Virginia.
Hart, H., L. E.
Craine dan D.J. Hart. 2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
terimakasih materinyaa..
BalasHapusmenurut saya,
2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
terimakasih agnes,
BalasHapus2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
untuk setiap senyawa dapat memicu hasil reaksi yang berbeda dengan senyawa target dengan pengikatan yang salah dan sisi ikatan yang berbeda maka akan diciptakan senyawa dengan fungsi yang berbeda
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Jawaban
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
terima kasih atas materinya, menurut saya Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapusJawaban
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Menurut saya pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
BalasHapusHayy agnesiaaa
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJawaban
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
BalasHapusterimakasih pemaparannya
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Materi yang menarik Agnes,
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
terimakasih agnes,
BalasHapus2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
hai nenes, menurut saya :
BalasHapus2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh
Nice topic jhi
BalasHapusJawabannya:
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
BalasHapusHai nenes cantik
BalasHapus2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Haiii agness
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Menurut saya untuk jawaban no. 2 Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
BalasHapusMenurut yonanda:
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
hai agnes, menurut saya
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Hai kak agnes, terimakasih atas materinya.
BalasHapusJawabannya:
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Alasannya :
BalasHapus1.Aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Hai nenesss
BalasHapusSaya akan menjawab :
1. Perbedaan sifat pada aktivitas biologis karena mulanya diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer.
Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)-asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
Terimakasih atas materinyaa neness
BalasHapusDaku kan coba menjawab.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
1. Perbedaan sifat pada aktivitas biologis karena mulanya diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer.
BalasHapusKarena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)-asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Terimakasihh atas materinya kakk. Menurut saya :
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Terimakasih materinya kak
BalasHapusJawabannya
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Jawabannya
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Terimakasih Kak atas materinya.
BalasHapusJawaban
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Terimakasih atas materi nya kak agnes
BalasHapusJawaban
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
Terimakasih atas materi nya kak agnes
BalasHapusJawaban
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapusTerimakasih atas materi nya kak agnes
BalasHapusJawaban
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
BalasHapus2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
BalasHapusmenurut saya
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit
BalasHapusterimakasih ats penjelasan materinya agnes
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas biologis diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
terimakasih ats penjelasan materinya kak agnes
BalasHapus1.Alasannya ialah bahwa aktivitas diawali dengan pengikatan molekul kecil pada molekul reseptor (penerima) dalam makhluk hidup dan membentuk kompleks molekul kecil-reseptor. Reseptor umumnya berupa molekul kiral, tidak rasemik seperti prorein, karbohidrat kompleks, atau asam nukleat yang berikatan dengan baik hanya dengan salah satu dari sepasang enantiomer. Karena bentuk tiga dimensinya yang berbeda, (R)-asparagina mengikat reseptor pada manusia yang memicu rasa manis, sedangkan (S)asparagina tidak berikatan dengan reseptor itu, melainkan mengikat reseptor yang bentuknya berbeda yang menghasilkan rasa pahit.
2.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
BalasHapusterimakasih materinya kak.. .
BalasHapusmenurut saya,
2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
terimakasih materinya kak.. .
BalasHapusmenurut saya,
2. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.