Pembentuka ikatan C-C,
Penyerangan Elektrofil Nukleofil
Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan
dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p2.
Empat electron pada kulit terluar dapat membentuk empat ikatan kovalen baik
dengan atom karbon maupun dengan atom lain. Kemampuan atom-atom karbon untuk
membentuk ikatan kovalen memungkinkan terbentuknya rantai karbon yang beragam.
Hal ini merupakan salah satu penyebab bagitu banyak senyawa karbon yang dapat
terbentuk. Rantai karbon diklasifikasikan sebagai berikut:
Empat ikatan kovalen yang dapat terbentuk antar atom C dapat
berupa ikatan tunggal atau ikatan rangkap, tergantung dari orbital yang
digunakan masing-masing atom karbon tersebut.
Atom karbon memiliki kesempatan untuk membentuk empat ikatan dengan atom lainnya, kestabilan struktur ini ditunjukan dengan sudut yang sama 109,50 dengan bentuk tetrahedral.
Berdasarkan karakteristik tetrahedral maka atom karbon dapat
mengikat atom lain selain atom karbon itu sendiri. Secara sederhana atom karbon
dapat membentuk empat ikatan dengan atom hydrogen. Kerangka senyawa hidrokarbon
dibangun oleh banyak ikatan antar atom karbonnya. Kerangka senyawa hidrokarbon
yang paling sederhana memiliki sebuah atom karbon, dilanjutkan dengan dua atom
karbon, tiga atom karbon dan seterusnya.
Ikatan karbon-karbon
adalah ikatan kovalen antara dua atom karbon. Bentuk yang paling umum adalah
ikatan tunggal: ikatan yang tersusun atas dua elektron, satu dari masing-masing
dua atom. Ikatan tunggal karbon-karbon adalah ikatan sigma dan dikatakan
terbentuk dari satu orbital hibrid dari masing-masing atom karbon. Dalam etana,
orbital sp3 adalah orbital hibrid, tetapi ikatan tunggal
terbentuk antara atom karbon dengan hibridisasi lain memang terjadi (misalnya
sp2 ke sp2). Bahkan, atom karbon dalam ikatan
tunggal tidak perlu dari hibridisasi yang sama.
Karbon adalah salah
satu dari beberapa elemen yang dapat membentuk rantai panjang atom sendiri,
yang disebut katenasi. Hal ini ditambah dengan kekuatan ikatan karbon-karbon
menimbulkan sejumlah besar bentuk molekul, banyak yang merupakan elemen
struktural penting dari kehidupan, sehingga senyawa karbon memiliki bidang
mereka sendiri studi: kimia organik.
Percabangan juga
sering terjadi pada C-C kerangka. Atom karbon yang berbeda dapat diidentifikasi
sehubungan dengan jumlah karbon tetangga:
1.
Atom karbon primer: satu atom karbon
tetangga
2.
Atom karbon sekunder: dua atom karbon
tetangga
3.
Tersier atom karbon: tiga atom karbon
tetangga
4.
Kuartener atom karbon: empat atom
karbon tetangga
2,2,3-trimethylpentane
Jenis
Ikatan Karbon dengan Karbon
1.
Rantai karbon pada senyawa karbon
Ikatan antara karbon
dengan karbon yang lain dalam jumlah yang banyak, maka akan membentuk seperti
rantai, sehingga dinamakan rantai karbon. Untuk jenis rantai karbon terbagi
menjadi 2 macam,
yaitu rantai karbon lurus dan rantai karbon bercabang. Untuk
contoh bisa dilihat di bawah ini :
2.
Atom C Primer, Atom C Sekunder, Atom C
Tersier, Atom C Kuarterner
Dari rantai karbon di
atas, berdasarkan jumlah atom karbon atau banyaknya atom karbon yang terikat,
ikatan karbon dengan karbon yang lain terbagi menjadi 4 macam
atau 4 jenis atom C :
ü Atom
C Primer adalah atom C yang berikatan
dengan 1 atom C yang lain
ü Atom
C Sekunder adalah atom C yang berikatan
dengan 2 atom C yang lain
ü Atom
C Kuarterner adalah atom C yang berikatan
dengan 4 atom C yang lain
Reaksi Substitusi Nukleofilik
Reaksi
Substitusi Nukleofilik Suatu nukleofil (Z:) menyerang alkil halida pada atom
karbon hibrida-sp3 yang mengikat halogen (X), menyebabkan terusirnya halogen
oleh nukleofil. Halogen yang terusir disebut gugus pergi. Nukleofil harus
mengandung pasangan elektron bebas yang digunakan untuk membentuk ikatan baru
dengan karbon. Hal ini memungkinkan gugus pergi terlepas dengan membawa
pasangan elektron yang tadinya sebagai elektron ikatan.
a.
Reaksi SN1 Mekanisme SN1 dalah proses
dua tahap. Pada tahap pertama, ikatan antarakarbon dengan gugus pergi
putus.
Gugus
pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, dan terbentuklah ion
karbonium. Pada tahap kedua (tahap cepat), ion karbonium bergabung dengan
nukleofil membentuk produk
Pada
mekanisme SN1, substitusi terjadi dalam dua tahap. Notasi 1 digunakan sebab
pada tahap lambat hanya satu dari dua pereaksi yang terlibat, yaitu substrat.
Tahap ini sama sekali tidak melibatkan nukleofil.
b.
Reaksi SN2 Mekanisme SN2 adalah proses
satu tahap yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Nukleofil
menyerang dari belakang ikatan C-X. Pada keadaan transisi, nukleofil dan gugus
pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat
gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan
pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon. Notasi 2
menyatakan bahwa reaksi adalah bimolekuler, yaitu nukleofil dan substrat terlibat
dalam langkah penentu kecepatan reaksi dalam mekanisme reaksi.
Reaksi Substitusi
Elektrofilik
Benzena
memiliki rumus molekul C6H6, dari rumus molekul tersebut seyogyanya benzena
termasuk golongan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Namun ternyata benzena
mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh.
Beberapa perbedaan sifat benzena dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah
diantaranya bahwa benzena tidak mengalami reaksi adisi melainkan mengalami
reaksi substitusi. Pada umumnya reaksi yang terjadi terhadap molekul benzena
adalah reaksi substitusi elektrofilik, hal ini disebabkan karena benzena
merupakan molekul yang kaya elektron Ada 4 macam reaksi substitusi elektrofilik
terhadap senyawa aromatik,
Reaksi Adisi
Reaksi
adisi terjadi pada senyawa tak jenuh. Molekul tak jenuh dapat menerima tambahan
atom atau gugus dari suatu pereaksi. Dua contoh pereaksi yang mengadisi pada
ikatan rangkap adalah brom dan hidrogen. Adisi brom biasanya merupakan reaksi
cepat, dan sering dipakai sebagai uji kualitatif untuk mengidentifikasi ikatan
rangkap dua atau rangkap tiga.
Adisi
elektrofilik
Tahap
reaksi adisi elektrofilik adalah:
Tahap
1: serangan terhadap elektrofil E+ yang terjadi secara lambat,
Tahap
2 : serangan nukleofil terhadap karbonium,
Permasalahan
yang timbul:
1.
Apa yang dimaksud dengan nukleofil dan
elektrofil?dan yang mana yang termasuk asam Lewis atau basa Lewis?
2.
Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi reaksi SN1 dan SN2?
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik
Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Hai Agnes. saya akan menjawab pertanyaan anda. menurut saya,
BalasHapus1. Nukleofil adalah spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat positif, sering dilambangkan dengan Nu-, nukleofil adalah suatu basa lewis. Kebanyakan nukleofil adalah anion. Lawan nukleofil adalah elektrofil “pecinta elektron”, yaitu spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negatif, suatu elektrofil adalah asam lewis dan dilambangkan dengan E+.
2. faktor yang mempengaruhi reaksi sn1 dan san2 diantaranya substratnya (mis : alkil halida primer, sekunder, tersier), nukleofilnya, gugus pergi, serta pelarut
terimakasih
materi yang sangat menarik, Nukleofil adalah spesies (atom / ion/ molekul) yang kaya elektron, sehingga dia tidak suka akan elektron tetapi suka akan nukleus (inti yang kekurangan elektron) Sedangkan elektrofil adalah spesies (atom / ion / molekul) yang kekurangan elektron,sehingga ia suka akan elektron. berdasarkan asam-basa lewis elektrofil asam sedngkn nukleofil basa.
BalasHapusHello agnes terima kasih atas penjelasannya
BalasHapusMenurut saya untuk pertanyaan diatas
Yg dimaksud dengan Nukleofil adalah Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi. Nukleofil merupakan suatu basa lewis.
Elektrofil adalah Spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negative. Elektrofil merupakan suatu asam Lewis.
faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi SN1 dan SN2 yaitu efek substituent, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat.
Semoga membantu
Terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat , menurut saya Nukleofil adalah Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi. Nukleofil merupakan suatu basa lewis.
BalasHapusElektrofil adalah Spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negative. Elektrofil merupakan suatu asam Lewis.
terima kasih atas materinya, menurut saya elektrofil merupakan spesi yang bermuatan positif yang mudah mendekati suatu pusat gugus yang kaya elektron atau spesi yang menyukai elektron dan nukleofil adalah sebuah spesies (ion atau molekul) yang tertarik kuat ke sebuah daerah yang bermuatan positif pada sesuatu yang lain
BalasHapusterima kasih agnes. untuk pertanyaan no 2 menurut saya faktor yang mempengaruhi reaksi sn1 dan san2 diantaranya substratnya (mis : alkil halida primer, sekunder, tersier), nukleofilnya, gugus pergi, serta pelarut
BalasHapusterimakasih
Menurut saya untuk jawaban no. 1 yaitu nukleofil merupakan Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi. Nukleofil merupakan suatu basa lewis sedangkan Elektrofil merupakan spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negative. Elektrofil merupakan suatu asam Lewis dan untuk jawaban no. 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu efek substituent, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat.
BalasHapusterimakasih untuk materinya agnes empty,
BalasHapusmenurut saya. jawaban no 2 Faktor yang mempengaruhi penyerangan elektrofil dan nukleofil yaitu substrat(seperti alkil halida primer, sekunder, maupun tersier), gugus penyerang, gugus pergi (leaving group) dan pelarut (solvent).
Materi yang menarik Agnes, nukleofil merupakan spesi yang menyukai muatan positif. Nukleofil merupakan suatu basa lewis. elektrofil adalah suatu spesi yang menyukai muatan negatif dan merupakan suatu asam lewis. Faktor yang mempengaruhi SN1 dan SN2 yaitu substrat, nukleofilnya, gugus pergi dan pelarut.
BalasHapusterimakasih untuk materinya:)
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan anda..
menurut saya Nukleofil adalah Spesi yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi. Nukleofil merupakan suatu basa lewis.
Elektrofil adalah Spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negative. Elektrofil merupakan suatu asam Lewis.
pertanyaan kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi SN1 dan SN2 yaitu efek substituent, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat.
terimakasih
Terimakasih atas materinya. menurut saya
BalasHapus1.Nukleofil: Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi. Nukleofil merupakan suatu basa lewis.
Elektrofil merupakan Spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negative. Elektrofil merupakan suatu asam Lewis.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu efek substituent, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat.
Terimakasih atas materinya.
BalasHapusSaya akan coba menjawab.
1. Apa yang dimaksud dengan nukleofil dan elektrofil?dan yang mana yang termasuk asam Lewis atau basa Lewis?
Nukleofil: Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi. Nukleofil merupakan suatu basa lewis.
Elektrofil: Spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negative. Elektrofil merupakan suatu asam Lewis.
2.Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi SN1 dan SN2?
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu efek substituent, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat.
Terimakasih atas materinnya, menurut saya pertanyaan no 1. nukleofil merupakan Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi. Nukleofil merupakan suatu basa lewis sedangkan Elektrofil merupakan spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negative. Elektrofil merupakan suatu asam Lewis
BalasHapusBaiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari agnes.
BalasHapusNukleofil adalah spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat positif, sering dilambangkan dengan Nu-, nukleofil adalah suatu basa lewis. Kebanyakan nukleofil adalah anion. Lawan nukleofil adalah elektrofil “pecinta elektron”, yaitu spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negatif, suatu elektrofil adalah asam lewis dan dilambangkan dengan E+.
2. faktor yang mempengaruhi reaksi sn1 dan san2 diantaranya substratnya (mis : alkil halida primer, sekunder, tersier), nukleofilnya, gugus pergi, serta pelarut.
Terimakasih atas materi yang saudari sampaikan
BalasHapusSaya akan menjawab
Menurut saya 1. Nukleofil adalah spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat positif, sering dilambangkan dengan Nu-, nukleofil adalah suatu basa lewis. Kebanyakan nukleofil adalah anion. Lawan nukleofil adalah elektrofil “pecinta elektron”, yaitu spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negatif, suatu elektrofil adalah asam lewis dan dilambangkan dengan E+.
2. faktor yang mempengaruhi reaksi sn1 dan san2 diantaranya substratnya (mis : alkil halida primer, sekunder, tersier), nukleofilnya, gugus pergi, serta pelarut.
Semoga bermanfaat
Terimakasih atas materinya agnes
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaannya
1.Pada pereaksi grinard lebih banyak digunakan logam mg karena starting materialnya lebih banyak memakai karbonil, karbonil akan bereaksi dengan mg sedangakan mg tidak bereaksi dengan karboksilat
2.Reaksi kondensasi aldol silang yang melibatkan penggunaan senyawa aldehida aromatis dan senyawa alkil keton atau aril keton sebagai reaktannya dikenal sebagai reaksi Claisen schmidt. Reaksi ini melibatkan ion enolat dari senyawa keton yang bertindak sebagai nukleofil untuk menyerang karbon karbonil senyawa aldehida aromatis menghasilkan senyawa b-hidroksi keton, yang selanjutnya mengalami dehidrasi menghasilkan senyawa a,b-keton tak jenuh.
Materi Kimia Karbonil
BalasHapusTerimakasih atas materinya agnes
Saya akan mencoba menjawab pertanyaannya
1.Pada pereaksi grinard lebih banyak digunakan logam mg karena starting materialnya lebih banyak memakai karbonil, karbonil akan bereaksi dengan mg sedangakan mg tidak bereaksi dengan karboksilat
2.Reaksi kondensasi aldol silang yang melibatkan penggunaan senyawa aldehida aromatis dan senyawa alkil keton atau aril keton sebagai reaktannya dikenal sebagai reaksi Claisen schmidt. Reaksi ini melibatkan ion enolat dari senyawa keton yang bertindak sebagai nukleofil untuk menyerang karbon karbonil senyawa aldehida aromatis menghasilkan senyawa b-hidroksi keton, yang selanjutnya mengalami dehidrasi menghasilkan senyawa a,b-keton tak jenuh.