Aromatisitas
merupakan kemampuan untuk mempertahankan arus elektron dalam cincin yang
dipengaruhi oleh medan luar. Senyawa-senyawa yang memiliki kemapuan tersebut
adalah diatropik.
Jika suatu senyawa adalah diatropik,
maka sifat aromatiknya akan lebih stabil daripada bentuk kanonik yang berenergi
paling rendah. Tetapi bukan berarti bahwa senyawa tersebut tahan terhadap
udara, sinar atau pereaksi-pereaksi yang umum. Hal ini dikarenakan
kestabilannya tidak ditentukan oleh resonansi tapi oleh perbedaan energi bebas
antara molekul nyata dengan keadaan transisi yang terlibat; dan perbedaan ini
kemungkinan cukup kecil, meskipun energi resonansi cukup besar. Kebanyakan
senyawa aromatik mempunyai satu pusaran enam elektron yang tertutup dalam
sebuah cincin (sextet aromatic).
Menurut Sitorus
(2013); Aromatisasi (sifat kearomatisan) senyawa memiliki ciri yaitu senyawa
memiliki ikatan rangkap yang terkonjugasi, namun sifatnya tidak sama dengan alkena
dimana senyawa aromatis tidak mengalami reaksi adisi. Aromatisasi suatu senyawa
harus memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:
ü Senyawa
harus siklik
ü Molekul
harus datar (hamper datar), dengan hybrid yang umum adalah sp2.
ü Memenuhi
kaedah Huckel dengan system (4n + 2)e
, dengan n = 0, 1, 2, 3 …, dengan
electron
yang terkonjugasi. Elektron
adalah electron pada ikatan
atau orbital p (non bonding electron = n).
Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari
delokalisasi siklik dan resonansi. Hal ini biasanya dianggap terjadi karena elektron-elektron
bisa berputar di dalam bentuk susunan lingkaran atom_atom yang bergantian
antara ikatan kovalen tunggal dan ganda. Ikatan-ikatan ini bisa dipandang
sebagai ikatan hibrida (campuran) antara ikatan tunggal dan ikatan ganda,
setiap ikatan-ikatan ini adalah sama (identis) dengan ikatan yang lainnya.
Model cincin aromatis yang umum dipakai, yaitu sebuah cincin benzena
(cyclohexatriena) adalah terbentuk dari cincin beranggota enam karbon yang
bergantian. Model benzena terdiri dari dua bentuk resonansi, yang menggambarkan
ikatan covalen tunggal dan ganda yang bergantian posisi. Benzena adalah sebuah
molekul yang lebih stabil dibandingkan yang diduga tanpa memperhitungkan
delokalisasi muatan.
Struktur
benzen merupakan cincin datar dimana keenam atom karbon terhibridisasi sp2
dan saling tumpang tindih dengan orbital p yang tidak terhibridisasi. Panjang
ikatan karbon adalah 1,39 Ǻ dengan keenam sudutnya adalah 120˚. Orbital p ini
tegak lurus terhadap bidang ikatan σ benzene. Tumpang tindih kea rah samping
orbital-orbitsal p menghasilkan orbital molekul
dari enam electron. Sebagian dari orbital
terletak dibawah dan sebagian lagi berada di
atas bidang ikatan σ. Keenam electron orbital p ini
meliputi ke seluruh enam atom karbon disebut delokalisasi electron.
Adanya delokalisasi
electron menjadikan ikatan
lebih kuat dan molekul menjadi lebih stabil.
Data termodinamik memperlihatkan bahwa energy stabilisasi molekul sama seperti
benzene, yaitu sebesar 36,0 kkal.
Penggambaran cincin
benzene yang lebih mudah diterima adalah bentuk segienam (heksagonal) dengan
ikatan rangkap selang-seling di dalamnya yang berarti elektron-elektron tidak
berada pada posisi tertentu, melainkan bergerak ke seluruh enam atom karbon.
Senyawa aromatik
mencakup lebih banyak struktur kimia bukan hanya benzene dan turunannya.
Beberapa senyawa terdiri dari gabungan dua atau lebih lingkar benzene yang
disebut senyawa aromatik polisiklik. Masuknya atom lain menhggantikan karbon
dalam kerangka siklik sehingga menjadi golongan yang besar disebut dengan
senyawa aromatik heterosiklik (Pine, et
al., 1988).
Di dalam sistem
cincin beranggota enam yang bergabung (fused), bentuk kanonik utama biasanya
tidak ekuivalen semuanya. Senyawa naftalen
mempuyai satu ikatan rangkap pusat, dan bentuk ini berbeda dengan dua
bentuk kanonik ekuivalen naftalen yang lain. Bagi naftalen, hanya bentuk-bentuk
kanonik tersebut yang dapat dituliskan tanpa menghiraukan bentuk-bentuk
pemisahan muatan.
Jika diasumsikan bahwa ketiga bentuk
di atas berkontribusi kepada senyawa yang sama maka ikatan 1,2 mempunyai
karakter ikatan rangkap yang lebih besar daripada ikatan 2,3. Perhitungan
orbial-molekul memperlihatkan orde ikatan 1,724 dan 1,603 untuk masing-masing
ikatan tersebut (bandingkan dengan 1,667 dalan benzena). Hal yang bersesuaian
dengan perkiraan tersebut, panjang ikatan 1,2 dan 2,3 masing-masing adalah 1,36
dan 1,415 Å dan ozon lebih menyukai menyerang ikatan 1,2. Ketidakekuivalenan
ikatan ini disebut fiksasi ikatan parsial, dijumpai dalam hampir semua sistem gabungan
aromatik.
Permasalahan
yang timbul:
Jika
sistem cincin beranggotakan 5 atau selain 6 maka bagaimana energy resonansi
yang dimiliki apakah akan berkurang atau tidak?
DAFTAR PUSTAKA
Sitorus,
M. 2013. Kimia Organik Fisik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riswiyanto.
2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Pine, S. H., J. B. Hendrickson., D. J.
Cram dan G. S. Hammond. Kimia Organik 2.
Bandung: Penerbit ITB.
Terima kasih atas penjelasan anda yg sangat bermanfaat
BalasHapusMenurut saya berdasarkan literatur yg saya baca cincin 5 dan 6 aromatisasinya sama selagi masih memenuhi aturan huckel.Enegi resonansi dari cincin 5 lebih kecil dibandingkan cincin 6 dikarenakan pada cincin 5 memiliki elektron bebas pada salah satu atomnya sehingga saat diserang maka energi resonansinya akan berkurang. Menurut saya seperti itu
Trims
Terima kasih atas penjelasan anda yg sangat bermanfaat
BalasHapusMenurut saya berdasarkan literatur yg saya baca cincin 5 dan 6 aromatisasinya sama selagi masih memenuhi aturan huckel.Enegi resonansi dari cincin 5 lebih kecil dibandingkan cincin 6 dikarenakan pada cincin 5 memiliki elektron bebas pada salah satu atomnya sehingga saat diserang maka energi resonansinya akan berkurang. Menurut saya seperti itu
Trims
Terima kasih agnes atas materinya. menurut saya senyawa aromatik dengan cincin beranggota lima mempunyai dua ikatan rangkap dan atom yang kelima mempunyai pasangan elektron bebas maka cincin tersebut mempunyai lima orbital p yang dapat overlap menghasilkan lima orbital baru, tiga orbital ikatan dan dua orbital anti ikatan. dengan energi resonansi senyawa aromatik cincin 5 lebih kecil dari pada senyawa aromatik cincin 6
BalasHapusmateri yang sangat menarik.
BalasHapusmenurut saya senyawa aromatik dengan cincin 5 akan menghasilkan energi resonansi yang rendah, dikarenakan pada pada senyawa aromatik dengan cincin 5 memiliki dua ikatan rangkap dan elektron bebas yang sangat mudah untuk diserang.
terimakasi atas materinya
BalasHapussaya akan mencoba menjawab, pada cincin yang anggotanya 5 memiliki atom elektron bebas sehingga mudah diserang sehingga energi resonansinya berkurang banyak di bandingkan dengan senyawa cincin 6
terimakasih atas materinya disini dengan adanya cincin aromatik pada siklik 5 akan ada posisi dimana senyawa memiliki pasangan elektron yang mudah diserang
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab
BalasHapusSenyawa aromatik bercincin 5 memiliki energi yang lebih rendah daripada bercincin 6 selain pengaruh dari keberadaan elektron bebas
Hal ini juga dipengaruhi oleh banyak jumlah atom c dari cincin aromatis
Semakin sedikit atom, maka energinya semakin kecil
Sangat membantu. Terimakasih atas uraian materinya.
BalasHapusMenurut saya, untuk aromatisitas dari sistem cincin beranggotakan 5 atau 6 sama aja, dimana telah memenuhi hukum Huckel. Akan tetapi, energi resonansi yang dimiliki pada cincin anggota 6 yaitu lebih besar daripada cincin dengan anggota 5 karena cincin anggota 5 terdapat elektron bebas pada salah satu atomnya sehingga saat atom yang memiliki elektron bebas diserang oleh pereaksi maka senyawa tersebut energinya akan berkurang.
terimakasih untuk penjabarannya ..
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan anda. menurut saya energi resonansi yang dimiliki oleh ciincin 5 akan lebih kecil karena memiliki pasangan elektron dan hanya mempunyai 4 ikatan phi, sehingga mudah diserang, sedangkan cincin 6 lebih stabil dan memiliki energi yang lebih tinggi
maaf jika jaaban saya kurang tepat
Terimakasih atas informasi yang telah anda sampaikan menurut saya dikarenakan cinicn aromatis 5 memiliki pasangan elektron bebas yang sehingganya dapat dengan mudah diserang makan akan memiliki energi lebih rendah di bandingkan senyawa aromatis cincin 6 yang lebih stabil karena ikatanya lebih kuat
BalasHapuscincin 5 akan menghasilkan energi lebih rendah, karena memiliki dua ikatan rangkap dan elektron bebas yang sangat mudah untuk diserang.
BalasHapus