Rabu, 18 Oktober 2017

Aromatisitas


AROMATISITAS
Aromatisitas merupakan kemampuan untuk mempertahankan arus elektron dalam cincin yang dipengaruhi oleh medan luar. Senyawa-senyawa yang memiliki kemapuan tersebut adalah diatropik.
Jika suatu senyawa adalah diatropik, maka sifat aromatiknya akan lebih stabil daripada bentuk kanonik yang berenergi paling rendah. Tetapi bukan berarti bahwa senyawa tersebut tahan terhadap udara, sinar atau pereaksi-pereaksi yang umum. Hal ini dikarenakan kestabilannya tidak ditentukan oleh resonansi tapi oleh perbedaan energi bebas antara molekul nyata dengan keadaan transisi yang terlibat; dan perbedaan ini kemungkinan cukup kecil, meskipun energi resonansi cukup besar. Kebanyakan senyawa aromatik mempunyai satu pusaran enam elektron yang tertutup dalam sebuah cincin (sextet aromatic).
Menurut Sitorus (2013); Aromatisasi (sifat kearomatisan) senyawa memiliki ciri yaitu senyawa memiliki ikatan rangkap yang terkonjugasi, namun sifatnya tidak sama dengan alkena dimana senyawa aromatis tidak mengalami reaksi adisi. Aromatisasi suatu senyawa harus memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:
ü  Senyawa harus siklik
ü  Molekul harus datar (hamper datar), dengan hybrid yang umum adalah sp2.
ü  Memenuhi kaedah Huckel dengan system (4n + 2)e , dengan n = 0, 1, 2, 3 …, dengan electron  yang terkonjugasi. Elektron  adalah electron pada ikatan  atau orbital p (non bonding electron = n).
Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik dan resonansi. Hal ini biasanya dianggap terjadi karena elektron-elektron bisa berputar di dalam bentuk susunan lingkaran atom_atom yang bergantian antara ikatan kovalen tunggal dan ganda. Ikatan-ikatan ini bisa dipandang sebagai ikatan hibrida (campuran) antara ikatan tunggal dan ikatan ganda, setiap ikatan-ikatan ini adalah sama (identis) dengan ikatan yang lainnya. Model cincin aromatis yang umum dipakai, yaitu sebuah cincin benzena (cyclohexatriena) adalah terbentuk dari cincin beranggota enam karbon yang bergantian. Model benzena terdiri dari dua bentuk resonansi, yang menggambarkan ikatan covalen tunggal dan ganda yang bergantian posisi. Benzena adalah sebuah molekul yang lebih stabil dibandingkan yang diduga tanpa memperhitungkan delokalisasi muatan. 
Struktur benzen merupakan cincin datar dimana keenam atom karbon terhibridisasi sp2 dan saling tumpang tindih dengan orbital p yang tidak terhibridisasi. Panjang ikatan karbon adalah 1,39 Ǻ dengan keenam sudutnya adalah 120˚. Orbital p ini tegak lurus terhadap bidang ikatan σ benzene. Tumpang tindih kea rah samping orbital-orbitsal p menghasilkan orbital molekul  dari enam electron. Sebagian dari orbital  terletak dibawah dan sebagian lagi berada di atas bidang ikatan σ. Keenam electron orbital p ini meliputi ke seluruh enam atom karbon disebut delokalisasi electron.
Adanya delokalisasi electron menjadikan ikatan  lebih kuat dan molekul menjadi lebih stabil. Data termodinamik memperlihatkan bahwa energy stabilisasi molekul sama seperti benzene, yaitu sebesar 36,0 kkal.
Penggambaran cincin benzene yang lebih mudah diterima adalah bentuk segienam (heksagonal) dengan ikatan rangkap selang-seling di dalamnya yang berarti elektron-elektron tidak berada pada posisi tertentu, melainkan bergerak ke seluruh enam atom karbon.
Senyawa aromatik mencakup lebih banyak struktur kimia bukan hanya benzene dan turunannya. Beberapa senyawa terdiri dari gabungan dua atau lebih lingkar benzene yang disebut senyawa aromatik polisiklik. Masuknya atom lain menhggantikan karbon dalam kerangka siklik sehingga menjadi golongan yang besar disebut dengan senyawa aromatik heterosiklik (Pine, et al., 1988).
Di dalam sistem cincin beranggota enam yang bergabung (fused), bentuk kanonik utama biasanya tidak ekuivalen semuanya. Senyawa naftalen  mempuyai satu ikatan rangkap pusat, dan bentuk ini berbeda dengan dua bentuk kanonik ekuivalen naftalen yang lain. Bagi naftalen, hanya bentuk-bentuk kanonik tersebut yang dapat dituliskan tanpa menghiraukan bentuk-bentuk pemisahan muatan.
Jika diasumsikan bahwa ketiga bentuk di atas berkontribusi kepada senyawa yang sama maka ikatan 1,2 mempunyai karakter ikatan rangkap yang lebih besar daripada ikatan 2,3. Perhitungan orbial-molekul memperlihatkan orde ikatan 1,724 dan 1,603 untuk masing-masing ikatan tersebut (bandingkan dengan 1,667 dalan benzena). Hal yang bersesuaian dengan perkiraan tersebut, panjang ikatan 1,2 dan 2,3 masing-masing adalah 1,36 dan 1,415 Å dan ozon lebih menyukai menyerang ikatan 1,2. Ketidakekuivalenan ikatan ini disebut fiksasi ikatan parsial, dijumpai dalam hampir semua sistem gabungan aromatik.

Permasalahan yang timbul:
Jika sistem cincin beranggotakan 5 atau selain 6 maka bagaimana energy resonansi yang dimiliki apakah akan berkurang atau tidak?
DAFTAR PUSTAKA
Sitorus, M. 2013. Kimia Organik Fisik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Pine, S. H., J. B. Hendrickson., D. J. Cram dan G. S. Hammond. Kimia Organik 2. Bandung: Penerbit ITB.

12 komentar:

  1. Terima kasih atas penjelasan anda yg sangat bermanfaat
    Menurut saya berdasarkan literatur yg saya baca cincin 5 dan 6 aromatisasinya sama selagi masih memenuhi aturan huckel.Enegi resonansi dari cincin 5 lebih kecil dibandingkan cincin 6 dikarenakan pada cincin 5 memiliki elektron bebas pada salah satu atomnya sehingga saat diserang maka energi resonansinya akan berkurang. Menurut saya seperti itu
    Trims

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas penjelasan anda yg sangat bermanfaat
    Menurut saya berdasarkan literatur yg saya baca cincin 5 dan 6 aromatisasinya sama selagi masih memenuhi aturan huckel.Enegi resonansi dari cincin 5 lebih kecil dibandingkan cincin 6 dikarenakan pada cincin 5 memiliki elektron bebas pada salah satu atomnya sehingga saat diserang maka energi resonansinya akan berkurang. Menurut saya seperti itu
    Trims

    BalasHapus
  3. Terima kasih agnes atas materinya. menurut saya senyawa aromatik dengan cincin beranggota lima mempunyai dua ikatan rangkap dan atom yang kelima mempunyai pasangan elektron bebas maka cincin tersebut mempunyai lima orbital p yang dapat overlap menghasilkan lima orbital baru, tiga orbital ikatan dan dua orbital anti ikatan. dengan energi resonansi senyawa aromatik cincin 5 lebih kecil dari pada senyawa aromatik cincin 6

    BalasHapus
  4. materi yang sangat menarik.
    menurut saya senyawa aromatik dengan cincin 5 akan menghasilkan energi resonansi yang rendah, dikarenakan pada pada senyawa aromatik dengan cincin 5 memiliki dua ikatan rangkap dan elektron bebas yang sangat mudah untuk diserang.

    BalasHapus
  5. terimakasi atas materinya
    saya akan mencoba menjawab, pada cincin yang anggotanya 5 memiliki atom elektron bebas sehingga mudah diserang sehingga energi resonansinya berkurang banyak di bandingkan dengan senyawa cincin 6

    BalasHapus
  6. terimakasih atas materinya disini dengan adanya cincin aromatik pada siklik 5 akan ada posisi dimana senyawa memiliki pasangan elektron yang mudah diserang

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Saya akan mencoba menjawab
    Senyawa aromatik bercincin 5 memiliki energi yang lebih rendah daripada bercincin 6 selain pengaruh dari keberadaan elektron bebas
    Hal ini juga dipengaruhi oleh banyak jumlah atom c dari cincin aromatis
    Semakin sedikit atom, maka energinya semakin kecil

    BalasHapus
  9. Sangat membantu. Terimakasih atas uraian materinya.
    Menurut saya, untuk aromatisitas dari sistem cincin beranggotakan 5 atau 6 sama aja, dimana telah memenuhi hukum Huckel. Akan tetapi, energi resonansi yang dimiliki pada cincin anggota 6 yaitu lebih besar daripada cincin dengan anggota 5 karena cincin anggota 5 terdapat elektron bebas pada salah satu atomnya sehingga saat atom yang memiliki elektron bebas diserang oleh pereaksi maka senyawa tersebut energinya akan berkurang.

    BalasHapus
  10. terimakasih untuk penjabarannya ..
    saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda. menurut saya energi resonansi yang dimiliki oleh ciincin 5 akan lebih kecil karena memiliki pasangan elektron dan hanya mempunyai 4 ikatan phi, sehingga mudah diserang, sedangkan cincin 6 lebih stabil dan memiliki energi yang lebih tinggi
    maaf jika jaaban saya kurang tepat

    BalasHapus
  11. Terimakasih atas informasi yang telah anda sampaikan menurut saya dikarenakan cinicn aromatis 5 memiliki pasangan elektron bebas yang sehingganya dapat dengan mudah diserang makan akan memiliki energi lebih rendah di bandingkan senyawa aromatis cincin 6 yang lebih stabil karena ikatanya lebih kuat

    BalasHapus
  12. cincin 5 akan menghasilkan energi lebih rendah, karena memiliki dua ikatan rangkap dan elektron bebas yang sangat mudah untuk diserang.

    BalasHapus

Stereochemical Considering in Planning Synthesis Di laboratorium kimia organik tentu saja ahli kimia organik sintetik sangat intens mela...